Pernikahan, sebuah perjalanan yang memulai babak baru dalam hidup. Namun, ia bukanlah sekadar serangkaian acara perayaan yang memenuhi ruang dan waktu.
Lebih dari itu, pernikahan adalah tentang bagaimana kita berbagi hidup bersama, melalui suka dan duka, merajut cerita yang tak terhitung jumlahnya bersama pasangan hidup.
Tapi, di tengah gemerlapnya awal pernikahan, tersembunyi dinamika yang tak terduga.
Ketika keintiman dan keakraban telah kita rasakan, muncullah momen-momen di mana rasa bosan dan tantangan datang menghampiri. Dan disitulah ujian sejati pernikahan dimulai.
Setelah penelitian yang berlangsung selama 15 tahun, ditemukan bahwa ada tiga faktor utama yang menjadi pemicu perselingkuhan dalam hubungan.
Fantasi Cinta yang Terbangun dalam Pikiran
Menurut Scott Gornto, seseorang yang terjebak dalam perselingkuhan seringkali terbuai oleh fantasi cinta yang mereka ciptakan sendiri dalam pikiran.
Mereka membiarkan imajinasi mereka melayang jauh, membayangkan kisah cinta yang lebih indah di luar hubungan yang mereka jalani.
Hal ini bukan sekadar jatuh cinta pada individu lain, melainkan jatuh cinta pada versi ideal dari diri mereka sendiri yang mereka bayangkan.
Kerinduan akan Pengakuan
Setiap orang membutuhkan pengakuan, pujian, dan perhatian dari orang lain.
Ketika pasangan tidak lagi memberikan pujian yang diinginkan, seseorang dapat merasa tergoda untuk mencari pengakuan dari pihak lain.
Bayangkan jika ada orang lain yang memberikan apresiasi pada setiap aspek dari diri mereka, maka kerinduan akan pengakuan itu bisa menjadi pemicu kuat untuk berselingkuh.
Terpesona oleh Kehangatan Baru
Saat bertemu dengan seseorang yang memberikan perasaan hangat dan kebahagiaan baru, seseorang bisa merasa terpesona dan terbuai oleh kehangatan itu.
Namun, penting untuk disadari bahwa perasaan itu bukanlah cinta pada individu lain, melainkan perasaan yang dipancarkan oleh diri mereka sendiri yang tersimpan dalam bayangan ketika berinteraksi dengan orang baru.
Seringkali, perselingkuhan tidak semata-mata tentang menemukan cinta baru, melainkan tentang menemukan versi diri yang lebih diidamkan, yang tersembunyi di balik kerinduan akan fantasinya sendiri.
Catatan Singkat:
Dalam perjalanan panjang hubungan, perselingkuhan bisa menjadi batu sandungan yang meruntuhkan fondasi yang telah dibangun bersama-sama.
Namun, dengan pemahaman tentang penyebabnya, kita dapat lebih waspada dan berusaha memperkuat ikatan emosional dan komunikasi dalam hubungan kita.
Jangan biarkan fantasi menggoda kita untuk melupakan nilai-nilai yang sejati dari hubungan yang kita bangun.
Ikuti dan temukan artikel menarik lainnya dari Diri Sendiri di Google News